Berikut ini beberapa daftar pemimpin kesultanan banten :
1. Sunan
Gunung Jati
2. Sultan
Maulana Hasanudin 1552 - 1570
3. Maulana
Yusuf lahir pada tahun 1570 – 1580
4. Maulana
Muhammad 1585 – 1590
5. Sultan
Abdul Mufahir Mahmud Abdul Kadir 1605 – 1640
6. Sultan
Abu Al-Ma’ali Ahmad 1640 – 1650
7. Sultan
Ageng Tirtayasa 1651 – 1680
8. Sultan
Abdul Kahar (Sultan Haji) 1683 – 1687
9. Abdul
Fadhl / Sultan Yahya (1687 – 1690)
10. Abdul
Mahasin Zainul Abidin (1690 – 1733)
11. Muhammad
Syifa Zainul Ar / Sultan Arifin (1750 – 1752)
12. Muhammad
Wasi Zainifin (1733-1750)
13. Syarifuddin
Artu Wakilul Alimin (1752-1753)
14. Muhammad
Arif Zainul Asyikin (1753-1773)
15. Abul
Mafakir Muhammad Aliyuddin (1773-1799)
16. Muhyiddin
Zainush Sholihin (1799-1801)
17. Muhammad
Ishaq Zainul Muttaqin (1801-1802)
18. Wakil
Pangeran Natawijaya (1802-1803)
19. Aliyuddin
II (1803-1808)
20. Wakil
Pangeran Suramanggala (1808-1809)
21. Muhammad
Syafiuddin (1809-1813)
22. Muhammad
Rafiuddin (1813-1820)
Nama-nama diatas merupakan pemimpin yang sangat berjasa, baik untuk
agama dan bangsa, dan marilah simak sejarah banten dibawah ini.
Pada tahun 1524/1525 kesultanan Demak memperluas pengaruhnya ke daerah
barat dari situlah kesultanan Banten berawal, dan pada saat itu Sunan
Gunung Jati bersama pasukan Demak merebut pelabuhan Banten dari kerajaan
Sunda, dan mendirikan kesultanan banten yang berafiliasi ke Demak.
Sejarah
Sunan Gunung Jati mempunyai anak yang bernama Hasanudin, kemudian
Hasanudin menikah dengan seorang putri dari Sultan Trenggono yang
dikarunia dua buah hati, kudua buah hati tersebut diberi nama Maulana
Yusuf dan anak yang kedua menikah dengan salah satu anak dari Ratu Kali
Nyamat dan akhirnya menjadi penguasa Jepara.
Dan Maulanan Yusuf dikaruni seorang anak yang bernama Maulanan Muhammad,
pada tahun 1570 Maulana Yusuf wafat, berawal dari meninggalnya Maulana
Yusuf, Sang pengeran Jepara merasa berkuasa atas kerajaan Banten dari
pada Maulana Muhammad yang pada waktu itu masih sangat muda usinya. Dan
akhirya terjadi peperangan yang sangat sangit antara pengeran jepara
dengan kerajaan Banten, akan tetapi dimenangkan oleh kerajaan Banten
karena dibantu oleh para ULAMA.
Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Ageng Tirtayasa dilahirkan di Banten pada Tahun 1631 – 1692
adalah putra Sultan Abu al-Ma’ali Ahmad, pada tahun 1640 – 1650 beliau
menjadi Sultan Banten, beliau sejak kecil diberi gelar Pengeran Surya,
beliau diangkat menjadi Sultan Muda yang diberi gelar dengan nama
Pengeran Dipati atau Pengeran Ratu, pemberian gelar tersebut setelah
peninggalan ayahnya, dan tidak lama kemudian kakeknya meninggal dunia,
beliau kembali diangakat sebagai Sultan dengan gelar Sultan Abdul Fathi
Abdul Fattah. Nama Sultan Ageng Tirtasyasa berasal ketika ia mendirikan
karaton baru yang terletak di Kabupaten Serang. Sehingga beliau wafat
dan dimakamkan di Masjid Banten.
Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa
Pada periode 1651 – 1682, Sultan Ageng Tirtayasa banyak memimpin
perlawanan terhadap Belanda, pada masa itu VOC menerapkan perjanjian
monopolo perdagangan yang sangat merugikan Kesultanan Banten, karena
sangat merugikan Kesultanan Banten maka Sultan Ageng Tirtayasa Menolak
Perjanjian tersebut dan menjadikan Banten sebagai pelabuhan terbuka.
Sultan Ageng Tirtayasa mempunyai keinginan untuk mewujudkan Banten
sebagai kerajaan Islam terbesar dalam bidang ekonomi dengan
mengembangkan irigasi dan membukanya sawah-sawah baru dan dalam bidang
keagamaan Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat Syekh Yusuf sebagai mufti
kerajaan dan penasehat sultan.